Pages

Tuesday, February 5, 2013

Bintang Harapan


Ku renung langit itu,
Hitam, gelap, sunyi, lewat malam ini,
Lalu aku mencari,
Mencari kerdipan bintang yang seakan senyum padaku,
Mencari kerdipan bintang yang menghilangkan resahku.
                                             
Apa benar cahaya yang terang itu bintang?
atau sekadar satelit kecil melingkari,
atau sekadar asteroid yang menemani.
atau mungkin juga Cassiopeia ku yang sepi.

Ku renung langit itu,
Dan sang suria itu bersinar terang seakan sedang menyapa,
Dan duniaku yang melingkarinya membentuk suatu angka,
Dan sang suria itu bersinar terang seakan membawa petanda,

Jangan bersedih wahai diri,
Kau punya angkasa yang sedia menemani,
Sebagaimana bintang yang tak akan pernah pergi,
Walau bagaimana kesedihan melewati.

Ya benar bintang itu membikin aku percaya,
Aku tidak pernah hidup sendiri,
Walau bagaimana gagal mendatangi,
Serpens, Orion, Lacerta pasti akan menemani,
Eridanus, Cepheus, Centaurus pasti di sisi.

Dan mimpiku itu lebih tinggi berbanding Gunung Mistik,
Dan mimpiku itu lebih jauh dari sang Crater.
Dan aku punya harapan,
Harapan agar kejayaan aku lebih dekat berbanding Andromeda.

Dan bukankah Sheikh Muszaphar itu sendiri pernah berkata,
Kau harus punya impian besar,
Kau harus berusaha gigih,
Kau harus percaya pada diri.

Ya aku percaya,
Bahawa langit itu bukan batasku,
Megrez itu bukan penghalangku,
Antlia itu bukan akhirku.

Aku ini umpama Sagittarius,
Di tengah Bima Sakti ia bersinar,
Moga sinaranku juga bisa dilihat orang,
Moga pancaranku juga bisa menerangi malam.

Aku ini umpama Polaris,
Dan ia tidak berubah mengikut waktu,
Moga aku kekal begini,
Kekal jadi diriku sendiri.

Aku adalah bintang,
Aku adalah galaksi,
Aku adalah segalanya di langit itu,
Dan selagi kalian melihat langit,
Kalian bisa melihat aku.
Kerna bintang harapanku berada di situ.

No comments:

Post a Comment